Ini Baru Cerita! Aku Berdiri Di Antara Dua Pasukan, Tapi Hanya Namamu Yang Kupilih
Aku Berdiri di Antara Dua Pasukan, Tapi Hanya Namamu yang Kupilih
Lentera-lentera terapung di permukaan Danau Rembulan, cahayanya menari di atas air seperti kunang-kunang yang tersesat. Di dunia manusia, itu hanyalah pemandangan indah. Namun, di dunia roh yang terhubung dengannya, setiap lentera adalah bisikan, setiap pantulan adalah bayangan yang bicara. Aku, Lin Yue, berdiri di perbatasan kedua dunia, merasa asing di keduanya.
Aku ingat kematianku. Jatuh dari tebing di dunia lama, hancur berkeping-keping di bebatuan di bawahnya. Tapi, alih-alih kegelapan abadi, aku terbangun di sini, di dunia roh, dengan kekuatan yang belum kupahami. Di sinilah aku menyadari, kematianku bukanlah akhir, melainkan gerbang.
Di sini, aku adalah Anugerah Terakhir, keturunan dari garis darah yang mampu menjembatani dunia manusia dan roh. Kedua dunia itu di ambang perang. Manusia serakah akan kekuatan roh, roh dendam akan pengkhianatan manusia. Aku, Lin Yue, berdiri di antara dua pasukan yang siap bertempur.
Di satu sisi, ada Jenderal Zhao, pemimpin pasukan manusia yang tangguh, matanya berkilat ambisi, namun bibirnya selalu mengucapkan namaku dengan lembut. Dia menjanjikan kedamaian, kekuasaan, dan masa depan bersamaku.
Di sisi lain, ada Xian, Pangeran Roh yang anggun, tatapannya menyimpan kesedihan abadi. Dia adalah cahaya di tengah kegelapan, suara yang menenangkan di tengah badai. Dia menawarkan perlindungan, pemahaman, dan keabadian bersamaku.
Bulan di dunia roh mengingat nama-nama. Ia tahu rahasia tersembunyi di balik senyum Jenderal Zhao, ambisi yang membakar di dalam hatinya. Bulan juga menyaksikan penderitaan Xian, kehilangan yang tak tersembuhkan yang membuatnya begitu rapuh.
Aku belajar menggunakan kekuatanku, memanggil angin dan api, berbisik dengan roh-roh hutan. Aku melihat masa lalu dan masa depan, mimpi dan kenyataan saling bertukar tempat, batasnya kabur seperti kabut pagi. Aku menemukan rahasia kelam: Jenderal Zhao-lah yang mendorongku dari tebing. Dia membutuhkan kematianku untuk membuka gerbang ke dunia roh dan mencuri kekuatannya.
Tapi... mengapa Xian begitu terobsesi padaku? Mengapa ia tampak begitu familiar, meski aku baru bertemu dengannya di dunia ini?
Seiring waktu, aku menyadari kebenarannya. Xian bukanlah hanya seorang pangeran roh. Dia adalah reinkarnasi dari kekasihku di dunia lama, belahan jiwaku yang telah kucintai selama berabad-abad. Jenderal Zhao, di sisi lain, adalah sosok dari masa laluku yang jauh, terikat oleh dendam yang tak pernah padam.
Aku berdiri di antara dua pasukan, diapit oleh cinta dan manipulasi. Jenderal Zhao menginginkan kekuatanku, Xian menginginkan jiwaku. Tapi hanya satu nama yang dipilih oleh hatiku.
Aku memilih Xian.
Aku menggunakan kekuatanku untuk menutup gerbang antar dunia, memutus hubungan antara manusia dan roh. Jenderal Zhao dikalahkan, ambisinya hancur berantakan. Aku dan Xian menghilang ke dalam hutan roh, meninggalkan dunia manusia di belakang.
Tapi, apakah cinta Xian itu tulus? Atau apakah aku hanyalah alat untuk membalaskan dendamnya pada Jenderal Zhao? Bisakah aku benar-benar mempercayainya?
Bisikan angin membawa jawabannya. Tidak semua cinta adalah kebenaran, dan tidak semua kebohongan adalah pengkhianatan.
Dan di dunia roh yang abadi, kata-kata terakhir bergema seperti mantra: Yang lalu tak pernah benar-benar pergi; dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk terlahir kembali.
You Might Also Like: 0895403292432 Skincare Viral Di Tiktok